Pakan
merupakan salah satu faktor penting dalam usaha ternak babi. Sebab 60% dari
keseluruhan biaya dihabiskan untuk keperluan babi-babi induk (bibit), dan 80%
untuk keperluan babi fattening. Oleh karena itu suatu hal yang perlu
diperhatikan di sini ialah bahwa walaupun babi itu secara alamiah tergolong
hewan yang makannya sangat rakus, dan suka makan apapun, namun mereka perlu
diberi makanan dengan perhitungan yang betul. Sebab, di samping ternak babi itu
banyak makan dan rakus, konversi terhadap makanan pun sangant bagus, sehingga
apabila pemeliharaannya baik, laju pertumbuhannya pun akan baik pula.
Tetapi
perlu diingat bahwa babi termasuk hewan yang memiliki alat pencernaan
sederhana, yang tak mampu mencerna bahan makanan yang kadar serat kasarnya
tinggi. Maka kepada para peternak babi harus diberikan makanan yang serat
kasarnya rendah, dan kandungan energinya yang cukup tinggi.
Yang harus di perhatikan dalam makanan babi antara lain:
1. Susunan zat-zat di dalam makanan.
2. Bahan makanan yang biasa diberikan kepada babi.
3. Penyusunan rasum.
4. Teknik pemberian makanan dan jumlah yang diberikan.
1. Susunan zat-zat makanan
Semua bahan makanan yang
diperlukan oleh babi terutama terdiri dari enam unsur pokok : karbohidrat,
serat kasar, lemak, protein, vitamin-vitamin, mineral dan air.
a.
Karbohidrat dan serat kasar
- Karbohidrat
(carbon dan hydrogen)
Karbohidrat
terdiri dari unsur-unsur carbon, hydrogen dan oxygen. Unsureunsur tadi
merupakan suatu kesatuan, tetapi masing-masing berbeda-beda besarnya.
Fungsi karbohidrat:
• Terutama untuk
keperluan energy yang bisa mempertahankan pengaturan panas tubuh , aktivitas
tubuh dan mempertahankan tubuh yang normal
• Kelebihan
lemak ini disimpan di dalam hati dalam bentuk glycogen atau diubah menjadi
lemak yang disimpan di dalam tubuh, di bawah kulit.
- Serat kasar
Serat kasar
merupakan karbohidrat yang kompleks, yang terdiri dari cellulose dan lognin.
Bagi hewan ruminansia (memamah biak) serat kasar ini bias dihancurkan menjadi
gula sederhana oleh kerja bakteri di dalam alat pencernaan. Akan tetapi bagi
hewan non-ruminansia yang memiliki alat pencernaan yang sederhana seperti
halnya babi, maka jumlah serat kasar yang bias dicernakan hanyalah sedikit
sekali. Bagi babi, serat kasar yang terdapat di dalam makanan ini hanya
diperlukan untuk :
• Menstimulir
sekresi enzym-enzym.
• Dan
menstimulir gerak peristaltic pada alat pencernaan.
Serat kasar yang
terlampau banyak akan mengganggu pencernaan atau merupakan daya cerna, karena
enzym-enzym tadi tak bias menembus jaringan serat kasar. Itulah sebabnya, maka
kepada ternak babi harus diberikan makanan yang kadar serat kasarnya rendah,
lebih-lebih babi muda. Apabila mereka diberikan makanan yang serat kasarnya
tinggi, pertumbuhannya akan lambat. Sebab babi dewasa saja hanya mampu
menggunakan serat kasar yang jumlahnya kurang lebih 60%.
b
b. Lemak
Lemak juga
terdiri dari unsure-unsur H,C, dan O. Baik lemak maupun hidrat arang
kedua-duanya berfungsi:
• Untuk
menimbulkan energy (tenaga), sehingga babi dapat bergerak, berjalan, mencerna
makanan.
• Sebagai pelarut
vitamin-vitamin A, D, E, K.
Karena hidrat-arang dan lemak berfungsi
untuk menimbulkan tenaga, maka bahan makanan yang mengandung lemak dan
hidrat-arang disebut juga makanan energi.
Tanda-tanda babi yang kekurangan lemak:
• Kulit
bersisik.
• Bulu sekitar
bahu dan leher rontok.
Untuk mengatasi kekurangan zat
lemak ini, bisa ditambahkan zat lemak 10% pada rasumnya.
c. Protein
Protein terdiri
dari unsure-unsur C,H,O, nitrogen dan sulphur, unsure-unsur ini bergabung
membentuk asam amino dan amiden. Protein itu sendiri sangat kompleks, yakni
terdiri dari 20-25 unsur atau unit yang disebut asam amino. Akan tetapi
tidaklah semua unsure asam animo dalam protein ini diperlukan untuk pertumbuhan
secara maksimal. Ada 10 macam asam amino yang sangat vital, yakni yang disebut
asam amino esensial.
Asam amino
esensial tersebut ialah : lysine, methionine, tryptophane, histidine, arginine,
valine, leucine, isoleucine, phenylaneline dan threonine. Dan di antara
kesepuluh asam amino tersebut yang terpenting ialah : lysine, tryptophane dan
methionine. Protein yang memiliki keseimbangan asam amino yang tepat dikatakan
nilai biologinya tinggi.
Fungsi Protein
ialah :
• Membentuk
sel-sel atau jaringan tubuh, misalnya pada pertumbuhan anak-anak babi dan babi
muda.
• Menggantikan
sel-sel rusak, misalnya pada babi-babi yang sudah tua.
• Berproduksi,
misalnya memproduksi air susu.
Kekurangan
Protein dapat berakibat :
• Pertumbuhan
lambat.
• Nafsu makan
kurang, akibatnya berat badan menurun.
• Penggunaan
bahan makanan yang lain kurang efisien.
Bahan makanan
yang pada umumnya diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein pada ternak babi
ialah tepung ikan dan bungkil kedelai.
.
d. Mineral
Babi secara alamiah memerlukan
unsur-unsur mineral yang diperoleh dari bahan makanan yang berasal dari hijauan
dan akar-akar dari dalam tanah. Di dalam kodisi semacam itu babi tidak akan
kekurangan mineral, akan tetapi babi-babi yang dipelihara di dalam kandang
terus menerus perlu pemeliharaan yang cermat dan hati-hati. Unsur-unsur mineral
yang diperlukan ternak babi bias digolongkan menjadi 2 yaitu : unsur mayor
(mayor elements) dan unsur minor (trace elements).
1). Unsur Mayor (Major elements)
Adalah unsur-unsur mineral yang
diperlukan dalam jumlah yang relative besar. Termasuk unsur mayor ialah :
calcium, magnesium, phosphor, sodium, potassium, chlorine, besi dan sulphur.
a). Calsium (ca)
Calcium diperlukan oleh semua hewan
untuk pembentukan tulang dan jaringan-jaringan lainnya, dan juga untuk
pembentukan darah serta produksi air susu. Oleh karena itu Ca sangat penting
buat induk babi bunting yang dan menyusui, dan anak-anak babi.
Kekurang Ca akan berakibat :
• Kehilangan nafsu makan, dan
pertumbuhan terlambat.
• Mengganggu perkembanganbiakan.
• Produksi air susu pada masa
laktasi rendah.
• Anak di dalam kandungan lemah atau
mati.
b). Phosphor (P)
Phospor berguna untuk pembentukan
tulang, sel-sel tubuh, memproduksi sel jantan dan betina, metabolism
karbohidrat dan lemak.
Kekurangan unsure P sangat erat hubungannya dengan Ca dalam pembentukan tulang,
pembentukan sel-sel tubuh, dan sel jantan/betina dalam alat reproduksi.
Sehingga apabila kekurangan unsure P di dalam makanan, akan berakibat seperti
pada kekurangan Ca. dari seluruh unsure mineral, unsure Ca dan P yang paling
besar, dengan perbandingan Ca : P = 2 : 1. Biasanya makanan ynag banyak
mengandung protein banyak pula mengandung phosphor. Biji-bijian cukup
mengandung phosphor, maka babi yang banyak mendapatkan makanan biji-bijian
tidak akan kekurangan atau menderita unsure P.
c). Sodium, potassium dan chlorine
Ada 3 macam unsur mineral, yang
diperoleh sebagai garam dalam cairan tubuh, keringat dan saliva (air ludah).
Chlorine diperlukan untuk membuat asam hydro-chloric yang terdapat di dalam
alat pencernaan. Bahan makanan yang berasal dari hewan seperti tepung ikan
hanya kaya akan unsure sodium dan chlorine. Sedangkan bahan makanan hijauan
biasanya kaya akan potassium. Babi yang mendapatkan garam terlampau banyak
dapat menimbulkan keracunan. Tetapi hal ini tak mungkin terjadi, jika rasum
yang diberikan itu dalam imbangan yang sesuai dengna persediaan air minum yang
cukup dan bersih.
d). Besi (Fe)
Zat besi merupakan unsure yang
sangat penting di dalam darah, yakni untuk membentuk haemoglobine yang berguna
untuk mengangkut O2 (Oxygen) ke seluruh tubuh.
Definisenzi zat besi (Fe) menyebabkan
anemi, yang biasa diderita oleh babi-babi kecil yang berada di dalam kandang
terus-menerus. Akan tetapi babi yang hidupnya di atas tanah terus-menerus tidak
akan kekurangan zat besi.
2). Unsur Minor (Trace Mineral)
a). Tembaga (Copper)
Zat tembaga berhubungan erat dengan
zat besi dalam pembentukan darah. Pada babi, unsur tersebut juga penting bagi
pertumbuhan dan konversi makanan. Kekurangan unsur ini akan menyebabkan babi
mudah scours (mencret)
b). Mangan (Mg)
Zat ini diperlukan untuk pembentukan
tulang dan reproduksi yang normal. Kekurangan usur ini menyebabkan babi menjadi
lumpuh. Katul banyak terdapat unsur Mg. karena pada umumnya babi-babi di
Indonesia banyak mendapatkan makanan dari katul, maka kemungkinan defisiensi
unsur Mg jarang terjadi.
c). Yodium
Yodium diperlukan untuk kelenjar
tyroid, yang menghasilkan suatu bahan yang disebut thyroxine. Thyroxine
diperlukan untuk mengatur fungsi tubuh yang normal. Kekurangna unsur ini
berakibat kesuburan menurun dan anak yang dikandung bias mati atau bulu rontok.
d). Seng (Zinc)
Kekurangan unsur ini akan
menyebabkan penyakit yang disebut “Parakeratosis”. Adapun gejala dari penyakit
ini adalah pertumbuhan lambat, Efisiensi terhadap makanan rendah, nafsu makan
berkurang, kulit luka atau rusak, warna kulit merah, terutama di atas perut,
kemudian diikuti keadaan kulit pecah-pecah atau seperti sisik. Hal ini biasanya
terjadi pada babi-babi muda. Bisa dilakukan pencegahan dengan memberikan
150-200 gram Zinc Carbonat/ton makanan kepada ternak.
e). Vitamin-vitamin
Vitamin merupakan zat makanan yang
diperlukan tubuh untuk mengatur atau mengolah zat-zat makanan lainnya hingga
bias dipergunakan oleh tubuh. Adapun vitamin-vitamin yang penting adalah :
- Vitamin A
Diperlukan untuk babi segala umur.
Kekurangan vitamin A secara umum dapat berakibat abortus, rheumatic, anak babi
lemah, penyakit mata, scours (mencret), mudah kena infeksi, pada babi muda
menyebabkan kematian pertumbuhan menjadi kerdil, pada babi dewasa dapat
mempengaruhi kesuburan dan kemampauan dalam menghasilkan air susu. Vitamin A
bias diperoleh pada minyak ikan (levertraan), tanaman-tanaman yang berwarna
hijau, wortel, jagung kuning. Vitamin ini bisa ditambahkan pada rasum dalam
bentuk premix.
- Vitamin B
Yang dimaksud dengan vitamin B,
ialah gabungan atau suatu kompleks dari banyak vitamin (Vitamin B1, B2, B6
& B12).
• Vitamin B1 (Thimine)
Kekurangan vitamin B2 pada babi
menyebabkan nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, bulu kasar, menimbulkan
kematian yang tiba-tiba. Vitamin B1 terdapat banyak pada jagung,
kacang-kacangan, air susu.
• Vitamin B2 (Riboflavine)
Vitamin ini penting untuk
pertumbuhan dan berat badan. Pada babi bunting yang kekurangan vitamin B2 dapat
mengakibatkan abortus. Vitamin B2 terdapat pada bahan makanan yang mengandung
B1.
• Vitamin B6 (Pyridoxine)
Vitamin ini berguna untuk mengolah
asam amino. Kekurangan vitamin ini pada babi dapat berakibat nafsu makan
berkurang, pertumbuhan dan berat badan menurun, urat-urat menjadi kaku dan
kekurangan darah. Vitamin ini banyak terdapat pada biji-bijian dan air susu.
• Vitamin B12
Vitamin ini penting untuk
pertumbuhan dan pembuatan darah. Kekurangan vitamin B12 dapat berakibat babi
menderita anemia, babi yang dilahirkan berat badan berkurang, lemah, banyak
kematian, anak babi kecil. Vitamin B12 banyak terdapat pada bahan makanan yang
berasal dari hewan, yaitu tepung ikan, maupun kotoran lembu atau ayam.
- Vitamin C
Kekurangan vitamin C dapat
menimbulkan darah keluar di bawah kulit, dan persendian, gigi menjadi longgar.
Umumnya defisiensi terhadap vitamin C jarang terjadi asal babi banyak diberi
hijauan.
- Vitamin D
Vitamin D berguna untuk mengatur
imbangan kerja Ca dan P, di dalam pembentukan tulang, terlebih-lebih pada babi
bunting atau babi-babi muda. Mereka yang kekurangna vitamin D dapat menderita
rachitis.
Untunglah vitamin D bias dibuat oleh
babi sendiri di dalam tubuh, karena di bawah kulit terdapat pro-vitamin D, yang
apabila mendapat sinar matahari menjadi vitamin D. oleh karena itu babi-babi
muda (grower) dan babi induk (bibit) harus dipiara di tempat terbuka, yang
setiap pagi bias mendapatkan sinar matahari. Babi-babi yang dipiara secara
terkurng harus banyak mendapat tambahan vitamin D (sintetis), atau pro-vitamin
D dalam bentuk minyak ikan, tanam-tanaman dari bangsa leguminosa yang berwarna
hijau, tanaman yang terdapat sinar matahari.
- Vitamin E
Vitamin E dikenal sebagai vitamin
anti steril. Babi membutuhkan vitamin E untuk kesuburan yang normal, baik
jantan maupun betina. Vitamin ini banyak terdapat pada kecambah, biji-bijian
sebangsa padi, dan leguminosa (bagian yang berwarna hijau).
f). Air
Fungsi air dalam tubuh ternak babi
sangat penting, yakni untuk mengatur temperatur (panas) tubuh, melumatkan
makanan dalam proses pencernaan, membawa zat-zat makanan ke seluruh tubuh,
mengeluarkan bahan-bahan yang tak berguna. Apabila ternak kekurangan air,
kesehatan akan terganggu. Misalnya darah yang mengandung serum terlalu sedikit,
maka panas badan menjadi tinggi, sehingga protein menjadi binasa dan ternak
babi menjadi kurus. Oleh kareana itu air harus selalu tersedia, sehingga babi
tidak akan kekurangan air. Dan ransum bias sekaligus dicampur dengan air.
g). Antibiotic
Di samping babi memerlukan zat-zat
makanan dan vitamin tersebut di atas, baiklah apabila rasum ditambah dengan
antibiotic. Karena dengan menambahkan sedikit antibiotic kepada makanan dapat
meningkatkan berat hidup babi, meningkatkan atau menstimulir pertumbuhan dan
mencegah penyakit, meningkatkan efisiensi terhadap pengubahan makanan. Dalam
hal ini kita bisa memberikan atau menambahkan antibiotic dalam bentuk premix
seperti TM 10. Biasanya tentang dosis sudah ada petunjuk dari pabrik.
2. Bahan makanan yang biasa diberikan
kepada babi
a. Bahan makanan yang banyak
mengandung protein
1). Tepung ikan
Tepung ikan di buat dari sisa-sisa
ikan atau ikan afkir, yang terdiri dari kepala, kerangkan dan ekor. Kuailitas
tepung ikan yang paling baik ialah yang berasal dari ikan putih, sebab kadar
minyaknya tidak lebih dari 6% dan kadar garamnya 4%. Sedangkan tepung ikan
kualitas kedua dibuat dari ikan afal yang kadar minyak dan garamnya cukup
tinggi, sehingga bisa menimbulkan efek negative pada babi. Di samping kandungan
protein, tepung ikan juga mengandung unsure-unsur mineral penting, seperti Ca,
P dan Chlorine. Tepung ikan ini bisa diberikan kepada anak babi sebanyak 15%,
untuk babi bibit, dan 10% untuk babi grower.
2). Susu skim
Susu skim ialah susu yang sudah
diturunkan kadar lemaknya menjadi kurang lebih 0,1%. Susu skim ini merupakan
salah satu bahan makanan yang bermutu, terutama bagi babi-babi induk yang
sedang menyusui dan babi muda. Sebab susu skim kaya akan protein dan lysine
serta lactosenya pun cukup tinggi, sehingga dapat menggantikan sebagai daripada
bahan makanan yang berasal dari biji-bijian.
3). Susu skim bubuk
Susu skim bubuk mengandung 35%
protein, sedangkan mineral, fat dan vitaminnya rendah.
4). Bungkil kedelai
kacang tanah yang kadar proteinnya
41%. Akan tetapi kedelai kaya akan lysine, atau merupakana sumber protein
nabati yang sangat penting untuk babi. Warna bungkil ini kuning pucat, serat
kasar dan kadar Ca-nya rendah. Jika ingin menggunakan bungkil kedelai untuk
pengganti tepung ikan, pada rasum harus ditambah mineral. Biasanya bungkil
kedelai diberikan sebanyak 5%, tepung ikan 5% untuk grower, dan 10% untuk
finisher.
5). Bungkil kacang tanah
Adalah hasil ikutan kacang tanah
yang sudah diambil minyaknya. Bahan ini kurang cocok untuk babi, karena kandungan
lysine dan Ca-nya rendah. Apabila bungkil kedelai sulit diperoleh atau
terlampau mahal, bungkil kacang tanah ini bisa dipakai pengganti dengan
ketentuan zat yang kurang diperhitungan dan diganti dengan bahan lain.
b. Bahan makanan sebagai sumber
energy
1) Jagung
Jagung adalah bahan makanan babi
yang sangat bagus, karena banyak mengandung karbohidrat. Tetapi bahan makanan
ini harus digiling halus, sebab bila tidak akan kurang bermanfaat. Baik jagung
kuning maupun putih keduanya bisa dipergunakan walaupun yang putih kadar
vitamin A lebih rendah.
2) Katul
Kualitas katul bermacam-macam.
Keadaan kualitas ini tergantung pada jumlah brambut yang terdapat di dalam
katul itu sendiri. Katul yang persentase btambutnya tinggi berarti berkualitas
rendah. Dan katul banyak mengandung fat, sehingga pada musim panas atau lembab,
katul mudah tengik. Katul yang rusak atau tengik akan mengganggu alat
pencernaan dan menyebabkan vitamin-vitamin yang terdapat di dalamnya hancur.
Babi yang banyak mendapatkan makanan
katul, bacon menjadi lunak. Oleh karena itu pemberian katul ini hendaknya
dibatasi dalam jumlah sedang dan dalam keadaan baru (fresh), tak banyak
brambut.
3) Mellase
Mellase bisa diberikan pada babi
dalam campuran makanan sebanyak 5%. Mellase ini bisa mengikat makanan, sehingga
makanan tak terhambur. Mellase juga meningkatkan nafsu makan. Kepada babi-babi
fattening bisa diberikan dalam jumlah sampai 20%. Sedangakan kepada babi kecil
tidak lebih dari 5%.
c. Bahan makanan hijauan
1) Hijauan segar
Hijauan merupakan salah satu bahan
makanan yang sangat penting bagi pemeliharaan babi-babi kecil dan babi-babi
bibit. Tetapi yang perlu dipikirkan ialah bahwa babi kecil tidak mampu mencerna
serat kasar, maka kepada babi-babi kecil tersebut tidak bisa diberikan bahan
makanan hijauan yang serat kasarnya terlampau tinggi.
Hijauan makanan yang biasa diberikan daun ketela rambat, rumput muda yang
dipotong-potong dan berbagai jenis leguminose.
2) Tepung daun lamtoro
Tepung daun lamtoro sering
ditambahkan pada makanan, terutama babi induk bibit dan anak-anak babi. Sebab
bahan tersebut kandungan mineral dan vitaminnya tinggi. Akan tetapi karena
bahan ini mengandung toxic (racun) maka jumlah jumlah yang bisa diberikan atau
ditambahkan kepada ransum tidak boleh melebihi 5% dari seluruh campuran
makanan. Pemakaian yang berlebihan atau terlampau banyak berarti akan menambah
toxic yang lebih besar pula. Hal ini bisa berakibat pada babi, bulunya rontok,
dan babi bunting bisa menyebabkan keguguran.
3. Penyusunan ransum
Apabila jumlah babi yang dipiara
itu hanya bebarapa ekor saja, maka kepada babi tersebut bisa diberikan
sisa-sisa bahan makanan dari dapur, seperti kulit pisang, pepaya, sayuran, nasi
dan lain sebagainya. Akan tetapi betapapun banyak sisa makanan yang bisa
diberikan, namun praktek pemberian makanan semacam itu kurang bisa
dipertanggung jawabkan. Sebab bahan makanan tersebut bukanlah merupakan rasum
yang mempunyai susunan zat makanan dalam imbangan yang tepat seperti yang
diperlukan tubuh babi untuk keperluan pertumbuhan dan berproduksi.
Sedangkan yang dimaksud dengan
ransum ialah sejumlah campuran dari berbagai macam bahan makanan yang diberikan
kepada hewan ternakdalam waktu tertent, misalnya satu hari satu malam (24 jam).
Di dalam waktu 24 jam babi harus mendapatkan zat-zat dalam perhitungan yang
benar dan teliti. Penyusunan ransum ini sangat bervariasi atau berbeda-beda.
Titik berat perbedaan tersebut terletak pada kadar protein dan hidratarang.
Sebab pedoman penyusunan ransum yang dikemukakan di sini ialah dengan dasar Imbangan
Protein (IP).
IP ini menunjukkan suatu
perbandingan antara protein dapat dicerna (Prdd) dengan Martabat Pati (MP).
Protein dapat dicerna ialah hasil
pencernaan protein kasar yang terdapat dalam suatu bahan makanan yang dapat
diabsorpsi oleh diding usus.
Sedangkan MP = Martabat Pati dari
suatu bahan makanan atau ransum ialah angka yang menunjukkan kg (gr) pati murni
yang sama dayanya dengan 100 kg (gr) dari bahan makanan itu untuk membentuk
lemak badan di dalam tubuh. Hal ini dimaksudkan, bila bahan makan atau ransum
itu dikatakan memiliki MP 70, artinya 100 kg bahan makanan atau ransum tersebut
mempunyai daya yang sama dengan 70 kg pati murni dalam membentuk lemak badan di
dalam tubuh. Dan MP dari suatu bahan makanna juga menggambarkan kandungan
energy.
Contoh IP
Bungkil
kepala, Prdd = 16,8%; MP = 81%
IP = Prdd : MP = 16,8 : 81 => IP 1 : 482
Cara
memperhitungkan MP suatu bahan makan.
Sebagai contoh
jagung.
Jagung mengandung Prdd 6,6%, lemak 3,7%, serat 1% dan
karbohidrat 64,8%.
Karena besarnya MP dari tiap-tiap zat makanan telah
diketahui maka :
1 kg pati murni =
1 satuan kg MP
1 kg BETN = 1 satuan kg MP
1 kg serat kasar = 1 satuan kg MP
1 kg lemak dari biji-bijian = 0,94 satuan kg MP
1 kg Lemak dari biji-bijian = 2,44 satuan kg MP
Maka MP jagung
tersebut bisa diperhitungkan sebagai berikut :
6,6 kg Prdd mempunyai MP 6,6 x 0,94
= 6,20
3,7 kg lemak dapat dicerna mempunyai
MP 3,7 x 2,41 = 8,917
1,0 kg serat kasar dapat dicerna mempunyai MP 1,0 x 1 = 1,00
64,8 kg karbohidrat dapat dicerna mempunyai MP 64,8 x 1 = 64,80
Jumlah
= 80,917
Jadi
setiap 100 kg jagung mempunyai MP = 80, 9 atau dengan kata lain, bahwa setiap
100 kg bahan makan sama dayanya dengan pati murni sebesar 80,9 kg.
Catatan
:
•
Bahan makanan yang memiliki IP = 1 : 2, berarti separuh dari zat-zat makanan
terdiri dari protein.
•
Dan bahan makanan yang IP –nya 1 : 10, berarti zat proteinnya hanya
sepersepuluhnya.
•
Babi-babi umur 6 bulan, diberi ransum dengan IP 1 :5 – 1 : 6
•
Babi induk menyusui diberi ransum dengan IP 1 : 6 – 1 : 7
•
Babi fattening diberi ransum, dengan IP 1 : 8 – 1 : 10
Kandungan
IP di dalam ransum terletak pada kadar protein dan MP (IP). Kandungan IP di
dalam ransum itu sendiri di perhitungkan berdasarkan beberapa factor
diantaranya :
1)
Tujuan peternakan itu sendiri, misalnya sebagai babi fattening, bibit.
2) Fase hidup babi, starter, grower, finisher atau berat babi.
3) Pedoman yang telah ada seperti zat-zat makanan yang diperlukan dan
pertimbangan ekonomis, serta bahan yang tersedia pada sepanjang tahun.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas, maka
bisa disusun berbagai macam ransum sesuai dengan kebutuhan babi dan tujuan
peternak
a.
Berbagai Macam Ransum
1)
Ransum starter
Yang dimaksud dengan babi starter ialah
anak babi yang masih menyusui dengan umur 8 – 10 minggu. Pada fase atau periode
ini mereka harus mendapatkan ransum starter, yaitu ransum yang terdiri dari :
• Komposisi bahan makanan yang mudah
dihisap oleh anak babi dan pula mudah dicerna (creep feeder).
• Kandungan serat kasarnya rendah,
misalnya dari bahan jagung giling halus, tepung susu skim. Sebab susu kandungan
proteinnya tinggi, sedangkan jagung memiliki kadar cerna yang tinggi dan
merupakan sumber karbohidrat.
• Kandungan protein 20 – 22 %, MP 70
• Serat kasar 3 %.
2)
Ransum Grower Babi grower yaitu anak babi
sesudah melampaui fase starter sampai umur 5 bulan. Babi-babi yang telah
melewati fase grower dan mencapai berat 50 kg. Hal ini dimaksudkan agar :
• Babi tumbuh cepat, sehat dan kuat.
• Bisa menghasilkan babi-babi fattening
yang tidak banyak lemak atau spek, melainkan banyak daging.
• Babi bibit (breeding) dalam periode
menyusui nanti akan bisa memproduksi air susu cukup banyak.
Babi-babi yang hidup pada fase ini harus
mendapatkan ransum grower, yaitu ransum yang terdiri dari :
• Bahan yang agak kasar sedikit dari
pada ransum starter.
• Kadar protein kurang lebih 17%, MP 68.
• Serat kasar 5%.
• Ditambah ekstra hijauan segar,
vitamin-vitamin dan mineral.
3)
Ransum Fattening
Babi fattening adalah babi-babi yang
digemukkan sebagai babi potongan yang beratnya 50 – 100 kg. penggemukan ini
dimulai semenjak mereka sudah melewati fase grower yang berat hidupnya 50 kg
sampai dengan bisa dipotong yaitu pada waktu mencapai berat 100 kg. Ransum yang
diberikan ialah ransum fattening, yang terdiri dari :
• Bahan makanan yang agak kasar
• Kadar protein 14%, MP 69.
4)
Ransum bibit
Ransum bibit merupakan ransum yang
diberikan kepada babi dara, sebagai pengganti makanan fase grower atau babi
bunting3 bulan pertaman. Yang perlu diperhatikan dalam hal ini ialah babi tidak
boleh terlampau gemuk dan banyak fat. Untuk menghindarkan keadaan ini maka babi
tersebut harus diberikan ransum khusus yaitu ransum bibit yang terdiri
dari:
• Bahan-bahan makanan yang kadar serat
kasarnya relative tinggi kurang lebih 8,5%.
• Protein 14,5 %, MP 64.
• Ditambah hijauan.
5)
Ransum induk menyusui
Ransum induk menyusui yaitu ransum yang
diberikan pada bulan terakhir pada masa bunting dan selama mereka menyusui.
Ransum tersebut terdiri dari :
• Bahan yang kandungan serat kasarnya
relative rendah, 7%.
• Kadar protein tinggi, 18,5%, MP 66.
Protein yang tinggi diperlukan untuk :
• Pertumbuhan embryo.
• Persiapan produksi air susu.
Serat kasar yang tidak terlalu tinggi
dimaksudkan untuk menghidari kemungkinan terjadinya kesukaran buang kotoran
(konstipasi) pada saat hendak melahirkan. Untuk mengatasi konstipasi ini babi
bisa ditolong dengan diberikan obat pencahar (urus-urus), misalnya garam
inggris sebanyak 1 (satu) sendok makan yang dicampur makanan. Pemberiannya
dilakukan beberapa hari sebelum dan sesudah melahirkan. Pada saat ini jumlah
ransum bisa dikurangi, tetapi harus betul-betul bermutu.
b. Cara Penyusunan Ransum
Untuk menyusun ransum yang baik,
perhatikan tabel di bawah beserta diagram berikut :
Keterangan
|
Starter %
|
Grower %
|
Fattening %
|
Lactasi
|
Bibit
|
1. Jagung
|
35 - 60
|
25 - 60
|
25 -60
|
20 - 50
|
15 - 40
|
2. Katul
|
-
|
0 - 10
|
0 - 25
|
10 - 15
|
0 - 15
|
3. Tepung ikan
|
5 - 10
|
5 - 20
|
-
|
5 -10
|
2 - 10
|
4. Dedak gandum
|
-
|
5 - 10
|
0 - 15
|
10 - 25
|
10 - 30
|
5. Susu skim (Powder)
|
0 - 20
|
-
|
-
|
-
|
-
|
6. Tepung tulang
|
-
|
0 - 5
|
2 - 7
|
0 -5
|
0 - 5
|
7. Bungkil kedelai
|
5 - 15
|
2 - 10
|
2 - 5
|
5 - 10
|
2 - 7
|
8. Bungkil kelapa
|
-
|
0 -3
|
2 - 7
|
0 - 7
|
0 - 7
|
9. Tepung daun lamtoro
|
0 - 3
|
5
|
5
|
5
|
5
|
10. Mellase
|
0 - 3
|
5
|
5
|
5
|
5
|
11. Mineral
|
1
|
1,5
|
1,5
|
1,5
|
1,5
|
12. Gula
|
0 - 10
|
-
|
-
|
-
|
-
|
13. Vitamin
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
14. Antibiotic
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Protein kasar
|
19
|
16
|
14,5
|
18,5
|
14,5
|
MP
|
70
|
68
|
69
|
66
|
64
|
Serat kasar
|
4
|
6
|
6
|
7
|
8,5
|
Catatan
• Campuran bisa terdiri dari 60% kulit
kerang giling/tepung kulit kerang, 30% tepung tulang, 10 gram yosium.
• Perbandingan Ca dan P yang baik 1,5 –
2.
• Mineral dalam ransum 1,5%.
• Vitamin-vitamin dan antibiotic hanya
bisa diperoleh dari pabrik dan mengenai jumlah yang harus ditambahkan pada
ransum ada petunjuknya dari pabrik yang bersangkutan
• Antibiotic berguna untuk merangsang
pertumbuhan dan memberantas penyakit.
Contoh untuk ransum dan menghitung
ransum induk menyusui. Pada tabel diatas terlihat bahwa kadar dan MP pada
ransum induk menyusui 18,5 % , MP 66 maka hal ini bisa diperhitungkan sebagai
berikut :
Diagram penyusunan ransum
Bahan
|
Bag/kg
|
Prot. KASAR
|
MP
|
1. Jagung
|
35
|
35 x 8,5 = 297,5
|
35 x 80 = 2.800
|
2. Katul
|
50
|
50 x 13,5 = 675
|
50 x 60 = 3.000
|
3. Bungkil kedelai
|
5
|
5 x 48,5 = 242,5
|
5 x 69 = 345
|
4. Tepung ikan
|
10
|
10 x 53 = 530
|
10 x 49 = 490
|
5. Tepung daun lamtoro
|
5
|
5 x 19,5 = 97,5
|
5 x 45 = 225
|
Jumlah
100
1842,5
6.860
Prot. kasar = 1842,5 = 18,425 MP = 6860 = 68,6
100
100
Angka-angka
pada tabel atau diagram di atas adalah sekedar pedoman saja, sehingga para
peternak bisa menyusun sendiri menurut bahan baku yang ada di lingkungan
masing-masing dengan menggunakan suatu pedoman yang telah ada.
4. Teknik pemberian makanan dan jumlah yang
diberikan
a.
Teknik Pemberian Makanan
Pada
pokoknya ada 2 macam cara pemberian makanan, yaitu sistem basah dan kering.
Pada umumnya pemilihan sistem tersebut didasarkan kepada tujuan di dalam
pemeliharaan, bahan makanan yang tersedia serta keadaan tempat (kadang).
1)
Sistem basah
Teknik pemberian
makanan semacam ini bertujuan intuk mendapatkan kualitas babi bacon
yang baik.
Semua bahan maknaan dibiki halus, kemudia dicampur air atau dibasahi.
Makanan ini bisa
diberikan kepada babi pada bak makanan atau ditaruh di atas lantai. Hal
ini
juga sangat tergantung kepada jumlah babi dan tempat. Jika babi itu dipiara
secara
kelompok, di mana jumlah babi dalam satu ruang cukup besar, sedang
tempat tidak
memungkinkan, maka pemberian makan ini cukup ditaruh di atas
lantai saja, sehingga
modal bisa di hemat. Tetapi pada sitem pemeliharaan
individual, sebaiknya makanan
tersebut ditaruh pada bak makanan.
Kebaikan pemberian
makanan sistem basah
• Makanan basah ini
lebih mudah dimakan dan dicerna.
• Menambah napsu
makan, sebab babi lebih suka makanan basah.
• Makanan yang basah
dengan mudah bisa ditaruh di atas lantai.
Kelemahannya
• Lebih banyak
tenaga, karena harus menyiapkan atau membasahi makanan terlebih dahulu.
• Sisa makanan dengan
sangat mudah menjadi basi.
• Kandang lebih cepat
menjadi kotor.
2)
Sistem kering
Tujuan pemberian
makanan semacam ini ialah untuk memberikan rangsangan agar bisa diperoleh berat
hidup yang maksimal. Maka sistem ini sangat baik buat babi-babi pork, yang umur
sekitar 3 ½ - 4 bulan dengan berat 45 – 55 kg. Pemberian makanan ini sebaiknya
ditaruh pada bak makanan atau tempat khusus seperti tempat makanan otomatis.
Keuntungan pemberian
makanan sistem kering
• Pengisian makanan
cukup dilakukan sekali sehari.
• Makanan yang
tersisa tidak mudah menjadi basi.
• Tempat atau
kandang tidak mudah kotor.
• Lebih menghemat
tenaga, karena peternak tidak setiap kali harus membersihkan tempat dan tidak
selalu mengisikan makanan.
Kelemahanya
• Agak sulit
dimakan, karena hanya bisa diperoleh sedikit-demi sedikit.
• Makanan mudah
terhambur.
b.
Jumlah Makanan Yang Harus Diberikan
Jumlah makanan yang
diberikan kepada babi sebaiknya dilaksanakan menurut pedoman. Semua pemberian
makanan harus disesuaikan dengan berat babi atau pertumbuhannya. Pada fase
pertama, pemeberian ransum itu hanyalah untuk keperluan pertumbuhan yang
maksimal. Akan tetapi sesudah babi itu mencapai berat hidup 70 kg, pemberian
makanan harus dibatasi agar babi tidak terlalu banyak fat. Untuk babi-babi
bacon seperti Large White, Saddle Back. Makanan harus dibatasi sampai 2,5
kg/hari semenjak mereka itu mencapai berat 60 kg ke atas. Hal ini sangat
penting untuk mencegah fat yang berlebihan dan untuk memperbaiki karkas. Suatu
hal yang mudah diingat dan praktis untuk melaksanakan jumlah makanan yang harus
diberikan kepada setiap ekor babi ialah bahwa untuk :
Berat babi/kg
|
Umur (minggu)
|
Jumlah/kg
|
15
|
8 (habis dipisah)
|
0,75
|
20
|
10
|
0.90
|
25
|
12 (3 bulan)
|
1,10
|
30
|
14
|
1,30
|
35
|
15
|
1,50
|
40
|
17
|
1,70
|
50
|
19
|
2,00
|
55
|
20
|
2,10
|
60
|
21
|
2,30
|
65
|
22
|
2,40
|
70
|
23
|
2,50
|
75
|
24 (6 bulan)
|
2,60
|
80
|
25
|
2,70
|
85
|
26
|
2,80
|
90
|
27
|
2,90
|
95
|
28
|
3,00
|
100
|
29
|
3,50
|
Sedangkan
jumlah makanan untuk babi induk, dara, bibit dan induk menyusui bisa diberikan
menurut fase hidup atau mereka masing-masing. Bisa dilihat tabel di bawah ini :
Periode/umur
|
Makanan
|
Jenis makanan
|
1. Induk
|
1 - 21/2 kg + hijauan
|
makanan induk bibit
|
2. Dara
|
|
|
- bunting 3 bulan
|
2 kg + hijauan
|
makanan induk bibit
|
- akhir kebuntingan
|
3 kg + hijauan
|
makanan induk menyusui
|
3. Induk bibit dewasa
|
|
|
- bunting 3 bulan
|
1,5 kg + hijauan
|
makanan bibit
|
- akhir bulam kebuntingan
|
2,5 kg + hijauan
|
makanan induk menyusui
|
4. Induk menyusui
|
|
|
- muda
|
2,5 kg + (0,5 kg per ekor anak)
|
makanan induk menyusui
|
- dewasa
|
2 kg + 0,25 kg (per ekor anak)
|
makanan induk menyusui
|